;

Sistem Operasi struktur Jaringan


PrevBab 7. LINUXNext

Struktur Jaringan

Ide pokok dari jaringan mungkin sudah setua usia telekomunikasi itu sendiri. Coba anda bayangkan ketika anda harus tinggal di jaman batu, yang ketika itu gendang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi satu dengan lainnya. Andaikan manusia gua A ingin mengundang manusia gua B untuk bermain, tapi jarak B terlalu jauh dari A untuk mendengar suara gendang yang dibunyikannya. Apa yang akan dilakukan oleh A? Mungkin si A akan datang langsung ke tempat B, membunyikan gendang yang lebih besar, atau meminta C yang tinggal di antara A dan B untuk menyampaikan pesan ke B. Pilihan terakhir inilah yang merupakan dasar dari jaringan.
Terlepas dari masalah jaman batu, sekarang kita memiliki komputer yang canggih. Dimana komputer yang kita miliki sekarang dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya melalui kabel tembaga, kabel optik, gelombang microwave, dan medium komunikasi lainnya.
Sebagai hasil dari usaha para programmer dari seluruh dunia, Linux tidak akan tercipta tanpa Internet. Jadi tidaklah mengherankan apabila pada tahap awal pengembangan, beberapa orang mulai mengerjakan kemampuan jaringan di Linux. implementasi UUCP di Linux sudah ada sejak awal dan jaringan dengan basis TCP/IP mulai dikerjakan sejak musim gugur 1992, ketika Ross Biro dan yang lainnya mengerjakan sesuatu yang kini disebut dengan Net-1.
Setelah Ross berhenti dalam pengembangan pada Mei 1993, Fred Van Kempen mulai bekerja pada implementasi yang baru, menulis ulang bagian terbesar dalam kode. Proyek ini dikenal dengan Net-2. Peluncuran yang pertama adalah Net-2d, dibuat pada musim panas 1993, dan telah dibantu kembangkan oleh beberapa orang, terutama Alan Cox. Hasil pekerjaan Alan dikenal dengan nama Net-3 setelah Linux 1.0 diluncurkan. Kode Net-3 masih dikembangkan lebih lanjut untuk Linux 1.2 dan Linux 2.0. Kernel 2.2 dan seterusnya menggunakan versi Net-4 untuk mendukung jaringan, yang masih tetap menjadi standar sampai saat ini.
Kode untuk jaringan Linux Net-4 menawarkan berbagai macam driver dan kemampuan khusus. Protokol standar Net-4 mencakup :
Sedangkan kemampuan standar Net-4 mencakup firewall IP, penghitungan IP, dan IP masquerade. IP tunneling dalam berbagai sudut dan kebijaksanaan routing juga didukung. Dukungan untuk berbagai macam tipe perlatan ethernet, untuk mendukung FDDI, Token Ring, Frame Relay, ISDN, dan kartu ATM.
Sebagai tambahan ada beberapa kemampuan yang sangat mendukung fleksibilitas dari Linux. Kemampuan ini termasuk implementasi sistem berkas SMB, yang bekerja bersama dengan aplikasi seperti lanmanager dan Ms. Windows, yang disebut Samba, yang diciptakan oleh Andrew Tridgell, dan sebuah implementasi Novell NCP (Protokol Inti Netware).
Implementasi jaringan Net-4 sekarang cukup matang dan digunakan dalam banyak situs di seluruh dunia. Banyak waktu yang tersita untuk meningkatkan kemampuan implementasi Net-4. Linux juga seringkali digunakan dalam lingkungan penyedia jasa Internet (ISP).
Sedangkan kemampuan standar Net-4 mencakup firewall IP, penghitungan IP, dan IP masquerade. IP tunneling dalam berbagai sudut dan kebijaksanaan routing juga didukung. Dukungan untuk berbagai macam tipe perlatan ethernet, untuk mendukung FDDI, Token Ring, Frame Relay, ISDN, dan kartu ATM.
Sebagai tambahan ada beberapa kemampuan yang sangat mendukung fleksibilitas dari Linux. Kemampuan ini termasuk implementasi sistem berkas SMB, yang bekerja bersama dengan aplikasi seperti lanmanager dan Ms. Windows, yang disebut Samba, yang diciptakan oleh Andrew Tridgell, dan sebuah implementasi Novell NCP (Protokol Inti Netware).
Implementasi jaringan Net-4 sekarang cukup matang dan digunakan dalam banyak situs di seluruh dunia. Banyak waktu yang tersita untuk meningkatkan kemampuan implementasi Net-4. Linux juga seringkali digunakan dalam lingkungan penyedia jasa Internet (ISP). Linux digunakan untuk membangun World Wide Web (WWW) server, mail server, dan news server yang murah dan terjamin. Sekarang ini sudah ada pengembangan yang cukup besar dalam Linux, dan beberapa versi kernel Linux saat ini menawarkan generasi terbaru IPv6 sebagai suatu standar.
Mengingat besarnya peran timbal balik antara pengembangan Linux dan jaringan, mungkin akan sulit bagi kita untuk membayangkan Linux tanpa dukungan jaringan yang standar.
Kita akan membahas tiga macam tipe jaringan, tapi fokus utama akan diarahkan pada TCP/IP karena protokol inilah yang paling populer digunakan baik dalam jaringan lokal (LAN) maupun jaringan yang lebih besar (WAN), seperti Internet. Kita juga akan mempelajari UUCP dan IPX. Dahulu kala UUCP banyak digunakan untuk mengirim berita (news) dan pesan (mail) melalui koneksi telepon dialup. Memang saat ini UUCP sudah jarang digunakan, tapi tetap masih berguna dalam situasi tertentu. Sedangkan protokol IPX banyak digunakan dalam lingkungan Novell Netware dan di bagian belakang akan dijelaskan lebih lanjut cara mengkoneksikan mesin Linux anda dengan jaringan Novell. Ketiganya merupakan protokol jaringan dan digunakan untuk medium pengiriman data antar komputer.
Kita mendefinisikan jaringan sebagai kumpulan host yang dapat berkomunikasi satu dengan lainnya, yang seringkali bergantung pada pelayanan (service) dari beberapa host komputer yang dikhususkan fungsinya sebagai relay data antar komputer. Host biasanya berupa komputer, tapi tidak selalu, X terminal dan printer cerdas juga bisa dianggap sebagai suatu host. Sekelompok kecil host disebut sebagai situs.
Komunikasi adalah mustahil tanpa bahasa atau kode yang dapat digunakan untuk komunikasi. Dalam jaringan komputer, bahasa ini seringkali dianalogikan protokol. Tapi perlu diingat, anda tidak bisa membayangkan protokol ini adalah suatu aturan yang tertulis, tapi lebih sebagai kode yang telah diformat sedemikian hingga. Dalam bahasa yang sama, protokol digunakan dalam jaringan komputer adalah bukan apa-apa melainkan suatu aturan tegas untuk pertukaran pesan antara dua atau lebih host.

Jaringan TCP/IP

Aplikasi jaringan moderen membutuhkan pendekatan yang kompleks untuk memindahkan data dari satu mesin ke mesin lainnya. Jika anda mengatur sebuah mesin Linux dengan banyak user, tiap pengguna mungkin secara simultan ingin terhubung dengan remote host dalam jaringan. Anda harus memikirkan cara sehingga mereka bisa berbagai jaringan tanpa harus menggangu yang lain.
Pendekatan yang digunakan dalam protokol jaringan moderen adalah packet switching. Sebuah paket adalah sebagian kecil data yang ditransfer dari satu mesin ke mesin lainnya melalui sebuah jaringan. Proses switching berlangsung ketika datagram dikirim melalui tiap link dalam jaringan. Sebuah jaringan dengan packet switching saling berbagi sebuah link jaringan tunggal diantara banyak pengguna dengan mengirim paket dari satu pengguna ke pengguna lainnya melalui link tersebut.
Pemecahan yang digunakan oleh sistem UNIX dan banyak sistem lainnya adalah dengan mengadapatasikan TCP/IP. Di atas sudah disebutkan mengenai datagram, secara teknis datagram tidak memiliki definisi yang khusus tetapi seringkali disejajarkan artinya dengan paket.

Protokol Internet (IP)

Tentu, anda tidak menginginkan jaringan dibatasi hanya untuk satu ethernet atau satu koneksi data point to point. Secara ideal, anda ingin bisa berkomunikasi dengan host komputer diluar tipe jaringan yang ada. Sebagai contoh, dalam instalasi jaringan yang besar, biasanya anda memiliki beberapa jaringan terpisah yang harus disambung dengan motode tertentu.
Koneksi ini ditangani oleh host yang dikhususkan sebagai gateway yang menangani paket yang masuk dan keluar dengan mengkopinya antara dua ethernet dan kabel optik. Gateway akan bertindak sebagai forwarder. Tata kerja dengan mengirimkan data ke sebuah remote host disebut routing, dan paket yang dikirim seringkali disebut sebagai datagram dalam konteks ini. Untuk memfasilitasisasi hal ini, pertukaran datagram diatur oleh sebuah protokol yang independen dari perangkat keras yang digunakan, yaitu IP (Internet Protocol).
Keuntungan utama dari IP adalah IP mengubah jaringan yang tidak sejenis menjadi jaringan yag homogen. Inilah yang disebut sebagai Internetworking, dan sebagai hasilnya adalah internet. Perlu dibedakan antara sebuah internet dan Internet, karena Internet adalah definisi resmi dari internet secara global.
Tentu saja, IP juga membutuhkan sebuah perangkat keras dengan cara pengalamatan yang independen. Hal ini diraih dengan memberikan tiap host sebuah 32 bit nomor yang disebut alamat IP. Sebuah alamat IP biasanya ditulis sebagai empat buah angka desimal, satu untuk tiap delapan bit, yang dipisahkan oleh koma. Pengalamatan dengan nama IPv4 (protokol internet versi 4)ini lama kelamaan menghilang karena standar baru yang disebut IPv6 menawarkan pengalamatan yang lebih fleksibel dan kemampuan baru lainnya.
Setelah apa yang kita pelajari sebelumnya, ada tiga tipe pengalamatan, yaitu ada nama host, alamat IP dan alamat perangkat keras, seperti pengalamatan pada alamat enam byte pada ethernet.
Untuk menyederhanakan peralatan yang akan digunakan dalam lingkungan jaringan, TCP/IP mendefinisikan sebuah antar muka abstrak yang melaluinya perangkat keras akan diakses. Antar muka menawarkan satu set operasi yang sama untuk semua tipe perangkat keras dan secara mendasar berkaitan dengan pengiriman dan penerimaan paket.
Sebuah antar muka yang berkaitan harus ada di kernel, untuk setiap peralatan jaringan. Sebagai contoh, antar muka ethernet di Linux, memiliki nama eth0 dan eth1, antar muka PPP memiliki nama ppp0 dan ppp1, sedangkan antar muka FDDI memiliki nama fddi0 dan fddi1. Semua nama antar muka ini bertujuan untuk konfigurasi ketika anda ingin mengkonfigurasinya, dan mereka tidak memiliki arti lain dibalik fungsinya.
Sebelum digunakan oleh jaringan TCP/IP, sebuah antar muka harus diberikan sebuah alamat IP yang bertugas sebagai tanda pengenal ketika berkomunikasi dengan yang lain. Alamat ini berbeda dengan nama antar muka yang telah disebutkan sebelumnya; jika anda menganalogikan sebuah antar muka dengan pintu, alamat IP seperti nomor rumah yang tergantung di pintu tersebut.
Paramater peralatan yang lain, mungkin sekali untuk diatur, misalnya ukuran maksimum datagram yang dapat diproses oleh sebuah nomor port keras, yang biasanya disebut Unit Transfer Maksimum atau Maximum Transfer Unit (MTU). Protokol Internet (IP) mengenali alamat dengan 32 bit nomor. Tiap mesin diberikan sebuah nomor yang unik dalam jaringan. Jika anda menjalankan sebuah jaringan lokal yang tidak memiliki route TCP/IP dengan jaringan lain, anda harus memberikan nomor tersebut menurut keinginan anda sendiri. Ada beberapa alamat IP yang sudah ditetapkan untuk jaringan khusus. Sebuah domain untuk situs di Internet, alamatnya diatur oleh badan berotoritas, yaitu Pusat Informasi Jaringan atau Network Information Center(NIC).
Alamat IP terbagi atas 4 kelompok 8 bit nomor yang disebut oktet untuk memudahkan pembacaan. Sebagai contoh quark.physics.groucho.edu memiliki alamat IP 0x954C0C04, yang dituliskan sebagai 149.76.12.4. Format ini seringkali disebut notasi quad bertitik. Alasan lain untuk notasi ini adalah bahwa alamat IP terbagi atas nomor jaringan, yang tercantum dalam oktet pertama, dan nomor host, pada oktet sisanya. Ketika mendaftarkan alamat IP ke NIC, anda tidak akan diberikan alamat untuk tiap host yang anda punya. Melainkan, anda hanya diberikan nomor jaringan, dan diizinkan untuk memberikan alamat IP dalam rentang yang sudah ditetapkan untuk tiap host sesuai dengan keinginan anda sendiri.
Banyaknya host yang ada akan ditentukan oleh ukuran jaringan itu sendiri. Untuk mengakomodasikan kebutuhan yang berbeda-beda, beberapa kelas jaringan ditetapkan untuk memenuhinya, antara lain:
  1. Kelas A
    Terdiri atas jaringan 1.0.0.0 sampai 127.0.0.0. Nomor jaringan ada pada oktet pertama. Kelas ini menyediakan alamat untuk 24 bit host, yang dapat menampung 1,6 juta host per jaringan.
  2. Kelas B
    Terdiri atas jaringan 128.0.0.0 sampai 191.255.0.0. Nomor jaringan ada pada dua oktet yang pertama. Kelas ini menjangkau sampai 16.320 jaringan dengan masing-masing 65024 host.
  3. Kelas C
    Terdiri atas jaringan 192.0.0.0 sampai 223.255.255.0. Nomor jaringan ada pada tiga oktet yang pertama. Kelas ini menjangkau hingga hampir 2 juta jaringan dengan masing-masing 254 host.
  4. Kelas D, E, dan F
    Alamat jaringan berada dalam rentang 224.0.0.0 sampia 254.0.0.0 adalah untuk eksperimen atau disediakan khusus dan tidak merujuk ke jaringan manapun juga. IP muliticast, yang adalah service yang mengizinkan materi untuk dikirim ke banyak tempat di Internet pada suatu saat yang sama, sebelumnya telah diberikan alamat dalam rentang ini.
Oktet 0 dan 255 tidak dapat digunakan karena telah dipesan sebelumnya untuk kegunaan khusus. Sebuah alamat yang semua bagian bit host-nya adalah 0 mengacu ke jaringan, sedang alamat yang semua bit host-nya adalah 1 disebut alamat broadcast. Alamat ini mengacu pada alamat jaringan tertentu secara simultan. Sebagai contoh alamat 149.76.255.255 bukanlah alamat host yang sah, karena mengacu pada semua host di jaringan 149.76.0.0.
Sejumlah alamat jaringan dipesan untuk kegunaan khusus. 0.0.0.0 dan 127.0.0.0 adalah contohnya. Alamat yang pertama disebut default route, sedangkan yang kedua adalah alamat loopback.
Jaringan 127.0.0.0 dipesan untuk lalu lintas IP lokal menuju ke host anda. Biasanya alamat 127.0.0.1 akan diberikan ke suatu antar muka khusus pada host anda, yaitu antar muka loopback, yang bertindak seperti sebuah sirkuit tertutup. Paket IP yang dikirim ke antar muka ini dari TCP atau UDP akan dikembalikan lagi. Hal ini akan membantu anda untuk mengembangkan dan mengetes perangkat lunak jaringan tanpa harus menggunakan jaringan yang sesungguhnya. Jaringan loopback juga memberikan anda kemudahan menggunakan perangkat lunak jaringan pada sebuah host yang berdiri sendiri. Proses ini tidak seaneh seperti kedengarannya. Sebagai contoh banyak situs UUCP yang tidak memiliki konektivitas sama sekali, tapi tetap ingin menggunakan sistem news INN. Supaya dapat beroperasi dengan baik di Linux, INN membutuhkan antar muka loopback.
Beberapa rentang alamat dari tiap kelas jaringan telah diatur dan didesain 'pribadi' atau 'dipesan'. Alamat ini dipesan untuk kepentingan jaringan pribadi dan tidak ada di rute internet. Biasanya alamat ini digunakan untuk organisasi untuk menciptakan intranet untuk mereka sendiri, bahkan jaringan yang kecil pun akan merasakan kegunaan dari alamat itu.
Rentang Alamat IP untuk fungsi khusus
Kelas jaringan

Protokol Pengontrol Transmisi (TCP)

Mengirimkan datagram dari satu host ke host bukanlah segalanya. Jika anda login, informasi yang dikirim harus dibagi menjadi beberapa paket oleh si pengirim dan digabungkan kembali menjadi sebuah karakter stream oleh si penerima. Proses ini memang tampaknya sederhana tapi sebenarnya tidak sesederhana kelihatannya.
Sebuah hal penting yang harus anda ingat adalah bahwa IP tidak menjamin. Asumsikan bahwa ada sepuluh orang dalam ethernet yang mulai men-download, maka jumlah lalu lintas data yang tercipta mungkin akan terlalu besar bagi sebuah gateway untuk menanganinya dengan segala keterbatasan yang ada. IP menyelesaikan masalah ini dengan membuangnya. Paket yang dikirim akan hilang tanpa bisa diperbaiki. Karenanya host harus bertanggungjawab untuk memeriksa integritas dan kelengkapan data yang dikirim dan pengiriman ulang data jika terjadi error.
Proses ini dilakukan oleh protokol lain, TCP (Transmision Control Protocol), yang menciptakan pelayanan yang terpercaya di atas IP. Karakteristik inti dari TCP adalah bahwa TCP menggunakan IP untuk memberikan anda ilusi dari koneksi sederhana antara dua proses di host dan remote machine. Jadi anda tidak perlu khawatir tentang bagaimana dan route mana yang ditempuh oleh data. Sebuah koneksi TCP bekerja seperti sebuah pipa dua arah dimana proses dari kedua arah bisa menulis dan membaca. Pikirkan hal ini seperti halnya sebuah pembicaraan melalui telepon.
TCP mengidentifikasikan titik ujung dari sebuah koneksi dengan alamat IP dari kedua host yang terlibat dan jumlah port yang dimiliki oleh tiap-tiap host. Port dapat dilihat sebagai sebuah titik attachment untuk tiap koneksi jaringan. Jika kita lebih mendalami contoh telepon sebelumnya, dan anda dapat membayangkan kota sebagai suatu host, kita dapat membandingkan alamat IP dengan kode area (dimana nomor IP akan dipetakan ke kota), dan nomor port dengan kode lokal (dimana nomor port dipetakan ke nomor telepon). Sebuah host tunggal bisa mendukung berbagai macam service, yang masing-masing dibedakan dari nomor port-nya.
Dalam contoh login, aplikasi client membuka port dan terhubung ke port di server dimana dia login. Tindakan ini akan membangun sebuah koneksi TCP. Dengan menggunakan koneksi ini, login service akan menjalankan prosedur autorisasi dan memunculkan shell. Standar masukan dan keluaran dari shell akan disambungkan ke koneksi TCP, jadi apapun yang anda ketik ke login service, akan dikirimkan melalui TCP stream dan dikirimkan ke shell sebagai standar masukan.

Protokol Pengontrol Pesan di Internet (ICMP)

IP memiliki protokol lain yang mendampinginya yang belum pernah kita bahas sebelumnya, yaitu ICMP (Internet Control Message Protocol). ICMP digunakan oleh kode jaringan di kernel untuk mengkomunikasikan pesan error ke host lainnya. Sebagai contoh, anda ingin melakukan telnet, tapi tidak ada proses yang menangkap pesan tersebut di port. Ketika paket TCP pertama untuk port tersebut tiba, lapisan jaringan akan mengenalinya dan kemudian akan langsung mengembalikan sebuah pesan ICMP yang menyatakan bahwa port tidak dapat dijangkau.
Protokol ICMP menyediakan beberapa pesan yang berbeda, dimana banyak dari pesan tersebut berhubungan dengan kondisi error. Tapi bagaimana pun juga, ada suatu pesan yang menarik yang disebut pesan redirect. Pesan ini dihasilkan oleh modul routing ketika tertedeteksi bahwa ada host lain yang menggunkannya sebagai gateway, walaupun ada rute yang lebih pendek. Sebagai contoh, setelah melakukan booting, tabel routingnya kemungkinan tidak lengkap. Tabel ini mungkin berisi rute ke jaringan lain. Sehingga paket yang dikirim tidak sampai ke tujuannya, malah sampai ke jaringan lain. Ketika menerima sebuah datagram, maka server yang menerimanya akan menyadari bahwa rute tersebut adalah pilihan rute yang buruk dan meneruskannya ke jaringan lain.
Hal ini sepertinya jalan terbaik untuk menghindari pengaturan seting secara manual, kecuali setingan dasarnya saja. Tapi bagaimana pun juga, waspadalah selalu untuk tidak terlalu bergantung pada skema routing yang dinamis, baik itu RIP ataupun pesan indirect ICMP. Indirect ICMP dan RIP menawarkan anda sedikit atau tidak sama sekali pilihan untuk memverifikasi bahwa beberapa informasi routing memerlukan autentifikasi. Sebagai konsekuensi, kode jaringan Linux mengancam pesan indirect jaringan seakan-akan mereka adalah indirect host . Hal ini akan meminimalkan kerusakan yang diakibatkan oleh serangan dan membatasinya hanya ke satu host saja, daripada keseluruhan jaringan. Pada sisi yang lain, ini berarti sedikit lalu lintas dihasilkan dalam kejadian dari suatu kondisi yang masuk akal, seakan-akan tiap host menyebabkan terbentuknya pesan indirect ICMP. Sebenarnya ketergantungan pada ICMP tidak langsung dianggap sebagai suatu yang buruk.

Protokol Datagram Pengguna (UDP)

Tentu saja, TCP bukanlah satu-satunya protokol dalam jaringan TCP/IP. Walaupun TCP cocok untuk aplikasi untuk login, biaya yang dibutuhkan terbatas untuk aplikasi semacam NFS, dimana lebih baik kita menggunakan saudara sepupu dari TCP yang disebut UDP ( User Datagram Protocol. Seperti halnya TCP, UDP memperbolehkan sebuah aplikasi untuk menghubungi sebuah service pada port tertentu dari remote machine, tapi untuk itu tidak diperlukan koneksi apa pun juga. Sebaliknya, anda bisa mengirimkan paket tunggal ke pelayanan tujuan, apa pun juga namanya.
Asumsikan bahwa anda ingin menggunakan sejumlah kecil data dari server basis data. Pengambilan data tersebut membutuhkan minimal tiga datagram untuk membangun sebuah koneksi TCP, tiga lainnya untuk mengirim dan mengkonfirmasikan sejumlah kecil data tiap kali jalan, sedangkan tiga lainnya dibutuhkan untuk menutup koneksi. UDP menyediakan kita pelayanan yang sama dengan hanya menggunakan dua datagram. UDP bisa dikatakan hanya membutuhkan sedikit koneksi, dan tidak menuntut kita untuk membangun dan menutup koneksi. Kita hanya perlu untuk meletakkan data kita pada datagram dan mengirimkannya ke server. server akan memformulasikan balasannya, meletakkan data balasan ke dalam datagram yang dialamatkan kembali ke kita, dan mengirimkan balik. Walaupun UDP lebih cepat dan efisien daripada TCP untuk transaksi yang sederhana, UDP tidak didesain untuk menghadapi hilangnya datagram pada saat pengiriman. Semuanya tergantung pada aplikasi, sebagai contoh mungkin nama server, untuk menangani hal ini.

IPX dan Sistem Berkas NCP

Sejarah dan Latar Belakang Xerox dan Novell

Lama sebelum Microsoft mempelajari jaringan, dan bahkan sebelum Internet dikenal di luar lingkup kehidupan akademis, perusahaan membagi sumber daya untuk berkas dan printer berdasarkan sistem operasi Novel NetWare dan protokol yang berkaitan. Banyak dari penggunanya masih menggunakan protokol ini dan ingin mengintegrasikannya dengan dukungan dari TCP/IP.
Linux tidak hanya mendukung protokol TCP/IP, tapi juga seperangkat protokol yang digunakan oleh sistem operasi Novel NetWare. Protokol ini masih merupakan saudara sepupu dari TCP/IP, dan sementara mereka menjalankan fungsi yang relatif sama, tapi dari segi cara yang digunakan, berbeda dan tidak kompatibel. Linux tidak hanya menyediakan perangkat lunak gratis tapi juga yang komersial untuk menyediakan dukungan pelayanan untuk diintegrasikan dengan produk Novell. Kita akan memberikan deskripsi ringkas mengenai protokol yang digunakan.
Pertama-lama, mari kita lihat darimana protokol tersebut berasal dan seperti apakah bentuknya? Pada akhir tahun 1970, perusahaan Xerox mengembangkan dan menerbitkan sebuah standar terbuka yang disebut Xerox Network Specification (XNS). Standar tersebut menjelaskan mengenai seperangkat protokol yang didesain untuk internetworking secara umum, dengan kegunaan utama pada jaringan lokal. Ada dua protokol jaringan yang terlibat: Internet Datagram Protocol, yang menyediakan pengiriman datagram yang tidak terjamin dan tanpa koneksi dari satu host ke host lain dan Sequenced Packet Protokol (SPP), yang merupakan modifikasi dari IDP yang berbasiskan koneksi dan lebih terjamin. Datagram pada jaringan XNS diberikan alamat secara individual. Skema pengalamatan menggunakan kombinasi dari 4 byte alamat jaringan IDP dan 6 byte alamat node (alamat dari kartu jaringan). Router adalah alat yang mengatur perpindahan datagram antar dua atau lebih jaringan IDP. IDP tidak memiliki sub jaringan; Kumpulan dari host yang baru membutuhkan alamat jaringan yang lain untuk dipergunakan. Alamat jaringan dipilih sedemikian rupa sehingga alamat tersebut unik dalam internetwork. Terkadang administrator mengembangkan konvensi dengan aturan tiap byte men-encode beberapa informasi lain, seperti lokasi geografik, sehingga alamat jaringan dialokasikan secara sistematik; walaupun begitu, hal ini bukanlah merupakan suatu syarat mutlak dari protokol jaringan.
Perusahaan Novell memilih untuk mendasarkan paket jaringam mereka pada paket XNS. Novell menciptakan sedikit perubahan ke IDP dan SPP, dan menamakannya Paket Pertukaran di Internet atau Internet Packet Xchange (IPX) dan pertukaran Paket yang Berurut atau Sequenced Packet Xchange (SPX). Novell menambahkan beberapa protokol baru, seperti NetWare Core Protocol (NCP), yang menyediakan kemampuan untuk berbagi sumber daya berkas dan printer yang dapat berjalan melalui IPX, dan Service Advertisement Protocol (SAP). Dimana SAP memungkinkan host dalam jaringan Novell untuk mengetahui persis host yang menyediakan masing-masing service.
Berikut ini disajikan data relasi antara XNS, Novell, dan perangkat TCP/IP dalam hal fungsi. Relasi ini hanya perkiraan saja, tapi sedikit banyak akan membantu anda untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi ketika kita merujuk ke protokol tersebut.
===================================================================
XNS Novell TCP/IP Kemampuan
===================================================================
IDP -IPX-- UDP/IP Sedikit koneksi, pengiriman tidak terjamin
SPP -SPX-- -TCP-- Banyak menggunakan koneksi, pengiriman terjamin
--- -NCP-- -NFS-- Pelayanan berkas
--- -RIP-- -RIP-- Pertukaran informasi routing
--- -SAP-- ------ Pelayanan pengadaan pertukaran informasi
===================================================================

WAHANAHITAM - 12:10 AM

Judul Skripsi Pendidikan


Berikut ini adalah beberapa judul skripsi pendidikan Program Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Self Disclosure Terhadap Kecenderungan Prilaku Agresif Remaja Di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta (Nadhirin/UMY/2009)

Hubungan Antara Relegiuitas Dengan Kemampuan Siswa Dalam Mengadapi Unjian Nasional (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VI Madrasah Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta) (Helmi Kurniawan/UMY/2008)

Starategi Penanaman Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia Di Era Globalisai (Rohmadi/UMY/2009)
Penerapan Metode Contextual Teaching & Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Aqidah Di SMU Muhammadiyah 3 Kotoharjo (Via Zubaidah/UMY/2008)
Hubungan Tingkat Pemahaman Agama Islam Dengan Toleransi Terhadap Pemeluk Agama Lain (Studi Kasus Siswa Kelas VI SMAN 2 Temanggung Dengan MAN Temanggung) (Farida Tri Wahyuni/UMY/2008)
Pengaruh Intensitas Menonton Tayangan Infotainmen Di Televisi Terhadap Perkembangan Kepribadian (Studi Kasus Pada Sisiwi SMA Muhammadiayh 7 Yogyakarta) (Arif Luqman/UMY/2008)
Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi Kasus Pada SLTPN di Weleri Kabupaten Kendal)
Manajemen Sistem Pengembangan Tenaga Kependidikan Pondok Pesantren (Studi Kasus Pada Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Kec. Kotanopan Kab. Mandailing Natal Prov. Sumatera Utara)
Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Kemampuan Ekonomi Dengan Prestasi Belajar Pasa Siswa SMA I Sukorejo kabupaten Kendal.
Karakteristik Metode Contextual Teaching and Learning yang Diterapkan di SMA xxxxx
Pengaruh Suasana Kelas terhadap Efektivitas Pembelajaran bahasa Inggris di SMA xxx
Efek Model Pembelajaran Konstruktivis Kognitif-Sosial dan Non-Konstruktivis Konvensional Terhadap Hasil Belajar Fisika Dasar Mahasiswa Program S1 PMIPA LPTK-FKIP Universitas.

WAHANAHITAM - 12:05 AM

Interaksi Sosial

Sebagai makhluk individual manusia mempunyai dorongan atau motif untuk mengadakan hubungan dengan dirinya sendiri, sedangkan sebagai makhluk sosial manusia mempunyai dorongan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain, manusia mempunyai dorongan sosial. Dengan adanya dorongan atau motif sosial pada manusia, maka manusia akan mencari orang lain untuk mengadakan hubungan atau untuk mengadakan interaksi. Dengan demikian maka akan terjadilah interaksi antara manusia satu dengan manusia yang lain.

Pengertian interaksi sosial
Interaksi sosial adalah hubungan antar individu satu dengan individu lainnya. Individu satu dapat mempengaruhi yang lain begitu juga sebaliknya. (definisi secara psikologi sosial). Pada kenyataannya interaksi yang terjadi sesungguhnya tidak sesederhana kelihatannya melainkan merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Interaksi terjadi karena ditentukan oleh banyak faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitar yang memiliki juga perilaku spesifik.

Di dalam interaksi sosial ada kemungkinan individu dapat menyesuaikan dengan yang lain, atau sebaliknya. Pengertian penyesuaian di sini dalam arti yang luas, yaitu bahwa individu dapat melebur diri dengan keadaan di sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan.

Faktor-faktor dasar penyebab interaksi manusia
a. Faktor imitasi, imitasi merupakan dorongan untuk meniru orang lain.
Menurut Tarde faktor imitasi ini merupakan satu-satunya faktor yang mendasari atau melandasi interaksi sosial. Seperti yang dikemukakan oleh Gerungan (1966:36). Imitasi tidak berlangsung secara otomatis melainkan dipengaruhi oleh sikap menerima dan mengagumi terhadap apa yang diimitasi. Untuk mengadakan imitasi atau meniru ada faktor psikologis lain yang berperan. Dengan kata lain imitasi tidak berlangsung secara otomatis, tetapi ada faktor lain yang ikut berperan, sehingga seseorang mengadakan imitasi. Bagaimana orang dapat mengimitasi sesuatu kalu orang yang bersangkutan tidak mempunyai sikap menerima terhadap apa yang diimitasi itu. Dengan demikian untuk mengimitasi sesuatu perlu adanya sikap menerima, ada sikap mengagumi terhadap apa yang diimitasi itu, karena itu imitasi tidak berlangsung dengan sendirinya. Contoh dari imitasi adalah bahasa; anak belajar berbahasa melalui peniruan terhadap orang lain selain itu mode-mode yang melanda masyarakat berkembang karena faktor imitasi.

b. Faktor sugesti, adalah pengaruh psikis yang diterima tanpa adanya kritik
Yang dimaksud dengan sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri, maupun yang datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang bersangkutan. Karena itu segesti dapat dibedakan (1) auto sugesti, yaitu sugesti terhadap diri sendiri, sugesti yang datang dari dalam diri individu yang bersangkutan, dan (2) hetero sugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain. Misal sering seseorang merasa sakit-sakit saja, walaupun secara obyektif yang bersangkutan dalam keadaan sehat-sehat saja terapi karena auto-sugesti orang tersebut merasa tidak dalam keadaan sehat, maka ia merasa tidak sehat. Contoh untuk hetero sugesti adalah misal dalam bidang perdagangan, orang mempropagandakan dagangannya sedemikian rupa, hingga tanpa berfikir lebih lanjut orang termakan propaganda itu, dan menerima saja apa yang diajukan oleh pedagang yang bersangkutan.

Imitasi dan sugesti peranannya dalam interaksi hampir sama besarnya, namun berbeda. Dalam imitasi, orang yang mengimitasi keadaannya aktif sebaliknya dengan yang diimitasi dalam keadaan pasif. Sedangkan dalam sugesti orang dengan sengaja dan aktif memberikan pandangan, norma dan sebagainya agar orang lain menerima.
Terjadinya proses sugesti mengikuti dalil sebagai berikut :
Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila daya kritisnya dihambat. Orang yang kemampuan berpikirnya kurang atau kurang kritis akan mudah dipengaruhi. Daya kritis tersebut akan terhambat bila orang terkena stimulus yang bersifat emosional. Atau dalam keadaan fisik dan jiwa yang lelah. Misal orang yang telah berjam-jam rapat, ia sudah lelah baik fisik maupun psikologis , adanya keenganan untuk berfikir secara berat, sehingga biasanya dalam keadaan yang demikian orang akan mudah menerima pendapat, pandangan dari pihak lain, atau dengan kata lain orang yang bersangkutan akan mudah menerima sugesti dari pihak lain.
Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila kemampuan berpikirnya terpecah belah (dissosiasi). Orang mengalami dissosiasi bila orang itu dalam keadaan kebingungan sehingga mudah menerima pengaruh orang lain. Secara psikologis orang yang dalam keadaan bingung berusaha mencari penyelesaian karena jiwanya tidak tenteram sehingga mudah dipengaruhi oleh pihak lain.
Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila materinya mendapat dukungan orang banyak (sugesti mayoritas). Dalam dalil ini orang akan mudah menrima pandangan, nporma, pendapat dan sebagainya bila hal tersebut telah mendapatkan dukungan mayoritas.
Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila yang memberikan materi adalah orang yang memiliki otoritas. Walau materi yang diberikan sama tetapi kalau yang memberikan berbeda maka akan terdapat pula perbedaan dalam penerimaan. Orang yang memiliki otoritas akan cenderung mudah diterima karena tingkat kepercayaan yang tinggi
Sugesti akan mudah diterima orang lain, bila pada orang yang bersangkutan telah ada pendapat yang mendahului yang searah. Bila dalam diri orang ada pendapat yang telah mendahului dan searah dengan yang disugestikan maka umumnya orang akan mudah menerima pendapat tersebut

c. Faktor identifikasii, adalah dorongan untuk menjadi identik (sama ) dengan orang lain. . Identifikasi adalah suatu istilah yang dikemukakan oleh Freud, seorang tokoh dalam psikologi dalam, khususnya dalam psikoanalisis. Contoh anak-anak belajar norma-norma sosial dari hasil identifikasinya terhadap orang tua mereka. Di dalam identifikasi anak akan mengabil oper sikap-sikap ataupun norma-norma dari orang tuanya yang dijadikan tempat identifikasi itu. Dalam proses identifikasi ini seluruh norma-norma, cita-cita, sikap dan sebagainyadari orang tua sedapat mungkin dijadikan norma-norma, sikap-sikap dan sebagainya itu dari anak sendiri, dan anak menggunakan hal tersebut dalam perilaku sehari-hari.

d. Faktor Simpati, merupakan perasaan tertarik kepada orang lain. Oleh karena merupakan perasaan maka timbulnya atas dasar emosi. Dalam simpati orang merasa tertarik pada orang lain yang seakan-akan berlangsung dengan sendirinya, apa sebabnya tertarik sering tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut. Lawan dari simpati adalah antipati yaitu merupakan penolakan atau bersifat negatif. Sedangkan empati adalah kecenderungan untuk ikut merasakan segala sesuatu yang sedang dirasakan orang lain (feeling with another person).

Teori-teori hubungan interpersonal
Ada 4 model hubungan interpersonal yaitu meliputi :
a. Model pertukaran sosial (social exchange model)
Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya).
b. Model peranan (role model)
Hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang memainkan peranannya sesuai naskah yang dibuat masyarakat. Hubungan akan dianggap baik bila individu bertindak sesuai ekspetasi peranan (role expectation), tuntutan peranan (role demands), memiliki ketrampilan (role skills) dan terhindar dari konflik peranan. Ekspetasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas dan yang berkaitan dengan posisi tertentu, sedang tuntutan peranan adalah desakan sosial akan peran yang harus dijalankan. Sementara itu ketrampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu.
c. Model permainan (games people play model)
Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional)
Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).

Pada interaksi individu menggunakan salah satu kepribadian tersebut sedang yang lain membalasnya dengan menampilkan salah satu dari kepribadian tersebut. Sebagai contoh seorang suami yang sakit dan ingin minta perhatian pada istri (kepribadian anak), kemudian istri menyadari rasa sakit suami dan merawatnya (kepribadian orang tua).

d. Model Interaksional (interacsional model)
Model ini memandang hubungann interpersonal sebagi suatu sistem . Setiap sistem memiliki sifat struktural, integratif dan medan. Secara singkat model ini menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.

Read this | Baca yang ini



Widget by [ Tips Blogger ]

WAHANAHITAM - 12:01 AM

Tips Menghadapi Ujian Nasional (UN)


Ujian Nasional (UN), sejak dari pertama diberlakukan sampai sekarang belum lepas dari kontroversi. Ada pihak yang mendukung terhadap pelaksanaan UN, tapi juga tidak sedikit pihak yang menyayangkan atas diberlakukannya UN dan meghendaki UN sebaiknya ditiadakan. Tetapi walau demikian adanya pemerintah tetap pada keputusan untuk melaksanakan UN sebagai salah satu standar kelulusan.

Walapun demikian adanya, kita sebagai pendidik, orang tua ataupun siswa tidak perlu berpolemik terhadap hal tersebut, toh UN tetap akan dilaksanakan dan kita akan menghadapinya. Yang harus kita lakukan sekarang adalah mempersiapkan matang-matang untuk menghadapinya. Dengan harapan hasil yang akan kita capai sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan baik itu orang tua, sekolah, ataupun siswa itu sendiri:

Bagi Siswa, usaha yang bisa dilakukan agar berhasil dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) adalah:
1.Selalu berdo’a dan memohon dido’akan. Karena ini adalah kewajiban kita untuk selalu memohon kepada Tuhan untuk segala keberhasilan dan kebaikan kita.
2.Biasakan shalat 5 waktu berjama’ah, shalat tahajud, shalat dhuha, serta amalan-amalan lainnya bagi muslim. Bagi yang non muslim sesuai dengan keyakinan dan ajarannya masing-masing.
3.Mohon doa restu dari orang tua.
4.Hadapilah ujian dengan tenang.
5.Bersikaplah proaktif.
6.Perbanyaklah baca dan latihan soal.
7.Belajar kelompok.
8.Menyusun rencana-rencana belajar mingguan, harian dan jam untuk rencana sesi belajar yang akan dilakukan.
9.Mengurangi waktu bermain dan memperbanyak waktu belajar.

Bagi Orang Tua, yang bisa dilakukan oleh orang tua:
1.Selalu berdo’a. Karena ini adalah kewajiban kita untuk selalu memohon kepada Tuhan untuk segala keberhasilan dan kebaikan kita.
2.Membiasakan shalat 5 waktu, shalat tahajud, shalat duha, puasa sunnah, serta amalan-amalan lainnya bagi muslim. Bagi yang non muslim sesuai dengan keyakinan dan ajarannya masing-masing.
3.Membuat kondisi belajar di rumah yang menyenangkan.
4.Kurangi beban/tugas anak, beri kesempatan belajar yang lebih banyak.
5.Kurangi waktu bermain anak yang kurang bermanfaat, seperti: main Play station, ber-Facebook-ria, keluar rumah dengan motor.
6.Berikan motivasi dan semangat belajar kepada anak.
7.Jangan selalu dimarahi. Perlakukan anak sebagai orang dewasa, ajak diskusi.
8.Beri waktu istirahat yang cukup.
9.Kendalikan dari kegiatan di luar sekolah.

Bagi Sekolah, yang bisa dilakukan oleh sekolah:
1.Melaksanakan ujian try out.
2.Melaksanakan Les.
3.Pemadatan jam pembelajaran materi UN.
4.Konseling siswa denagn konselor dan guru BK.
5.Bimbingan Emotional Spiritual Qustion (ESQ).
6.Pembiasaan shalat dhuha dan jama’ah dhuhur di sekolah.

Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan. Kepada seluruh siswa yang akan mengikuti UN janganlah panik, optimis dan percaya dirilah, Anda pasti bisa!!! Semoga hasil yang akan Anda semua dapatkan sesuai dengan apa yang diharapkan. Amiin….

WAHANAHITAM - 11:59 PM

Perilaku Agresif Remaja


Hari senin tanggal 23 kemarin hati saya terasa miris ketika melihat berita di sebuah stasiun televisi swasta, di mana dua kelompok remaja yang masih mengenakan seragam putih-biru terlibat baku-hantam di sebuah jalan ibu kota Jakarta. Ya, itulah anak-anak pelajar SLTP kita yang sedang saling serang satu sama lainnya, alias tawuran.

Kejadian itu langsung mengingatkan saya pada 1 tahun yang lalu, dimana masyarakat kita digegerkan dengan tindakan-tindakan menyimpang yang dilakukan oleh remaja kita, di Bandung dengan genk Motornya, di Pati dengan genk Neronya, serta di tempat-tempat lainnya yang tidak sempat terekspos oleh media. Itulah salah satu sisi kehidupan remaja di negara tercinta kita ini, yang konon akan menjadi generasi penerus bangsa.

Bagi masyarakat kita, aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal mungkin sudah merupakan berita harian. Seperti yang kita ketahui bersama untuk saat ini beberapa televisi (baik nasional maupun lokal) bahkan membuat program-program khusus yang menyiarkan berita-berita tentang aksi kekerasan.

Aksi-aksi kekerasan dapat terjadi di mana saja, seperti di jalan-jalan, di sekolah, di kompleks-kompleks perumahan, bahkan di pedesaan. Aksi tersebut dapat berupa kekerasan verbal (mencaci maki) maupun kekerasan fisik (memukul, meninju, dll). Pada kalangan remaja aksi yang biasa dikenal sebagai tawuran pelajar/masal merupakan hal yang sudah terlalu sering kita saksikan, bahkan cenderung dianggap biasa. Pelaku-pelaku tindakan aksi ini bahkan sudah mulai dilakukan oleh siswa-siswa di tingkat SLTP/SMP. Hal ini sangatlah memprihatinkan bagi kita semua
Aksi-aksi kekerasan yang sering dilakukan remaja sebenarnya adalah prilaku agresi dari diri individu atau kelompok. Agresi sendiri menurut Scheneiders (1955) merupakan luapan emosi sebagai reaksi terhadap kegagalan individu yang ditampakkan dalam bentuk pengrusakan terhadap orang atau benda dengan unsur kesengajaan yang diekspresikan dengan kata-kata (verbal) dan perilaku non verbal.

Agresif menurut Murry (dalam Halll dan Lindzey,1993) didefinisiakan sebagi suatui cara untuk melawan dengan sangat kuat, berkelahi, melukai, menyerang, membunuh, atau menghukum orang lain. Atau secara singkatnya agresi adalah tindakan yang dimaksudkan untuk melukai orang lain atau merusak milik orang lain.

Perilaku agresif menurut David O. Sars (1985) adalah setiap perilkau yang bertujuan menyakiti orang lain, dapat juga ditujukan kepada perasaan ingin menyakiti orang lain dalam diri seseorang.

Sedangkan menurut Abidin (2005) agresif mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik yang pertama, agresif merupakan tingkah laku yang bersifat membahayakan, menyakitkan, dan melukai orang lain. Karakteristik yang kedua, agresif merupakan suatu tingkah laku yang dilakukan seseorang dengan maksud untuk melukai, menyakiti, dan membahayakan orang lain atau dengan kata lain dilakukan dengan sengaja. Karakteristik yang ketiga, agresi tidak hanya dilakukan untuk melukai korban secara fisik, tetapi juga secara psikis (psikologis), misalnya melalui kegiatan yang menghina atu menyalahkan.

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa prilaku agresif adalah sebuah tindakan kekerasan baik secara verbal maupun secara fisik yang disengaja dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap orang lain atau objek-objek lain dengan tujuan untuk melaukai secara fisik maupun psikis.

Pertanyaannya kemudian adalah faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi pemicu perilaku agresi tersebut? Mengapa kasus-kasus sepele dalam kehidupan sosial masyarakat sehari-hari dapat tiba-tiba berubah menjadi bencana besar yang berakibat hilangnya nyawa manusia? Mengapa Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa saja penyebab perilaku agresi.

Menurut Davidoff perilaku agresif remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor:

1. Faktor Biologis
Ada beberapa faktor biologis yang mempengaruhi perilaku agresif yaitu:

a. Gen tampaknya berpengaruh pada pembentukan sistem neural otak yang mengatur perilaku agresi. Dari penelitian yang dilakukan terhadap binatang, mulai dari yang sulit sampai yang paling mudah dipancing amarahnya, faktor keturunan tampaknya membuat hewan jantan yang berasal dari berbagai jenis lebih mudah marah dibandingkan betinanya.

b. Sistem otak yang tidak terlibat dalam agresi ternyata dapat memperkuat atau menghambat sirkuit neural yang mengendalikan agresi. Pada hewan sederhana marah dapat dihambat atau ditingkatkan dengan merangsang sistem limbik (daerah yang menimbulkan kenikmatan pada manusia) sehingga muncul hubungan timbal balik antara kenikmatan dan kekejaman. Prescott (Davidoff, 1991) menyatakan bahwa orang yang berorientasi pada kenikmatan akan sedikit melakukan agresi sedangkan orang yang tidak pernah mengalami kesenangan, kegembiraan atau santai cenderung untuk melakukan kekejaman dan penghancuran (agresi). Prescott yakin bahwa keinginan yang kuat untuk menghancurkan disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menikmati sesuatu hal yang disebabkan cedera otak karena kurang rangsangan sewaktu bayi.

c. Kimia darah. Kimia darah (khususnya hormon seks yang sebagian ditentukan faktor keturunan) juga dapat mempengaruhi perilaku agresi. Dalam suatu eksperimen ilmuwan menyuntikan hormon testosteropada tikus dan beberapa hewan lain (testosteron merupakan hormon androgen utama yang memberikan ciri kelamin jantan) maka tikus-tikus tersebut berkelahi semakin sering dan lebih kuat. Sewaktu testosteron dikurangi hewan tersebut menjadi lembut. Kenyataan menunjukkan bahwa anak banteng jantan yang sudah dikebiri (dipotong alat kelaminnya) akan menjadi jinak. Sedangkan pada wanita yang sedang mengalami masa haid, kadar hormon kewanitaan yaitu estrogendan progresteronmenurun jumlahnya akibatnya banyak wanita melaporkan bahwa perasaan mereka mudah tersinggung, gelisah, tegang dan bermusuhan. Selain itu banyak wanita yang melakukan pelanggaran hukum (melakukan tindakan agresi) pada saat berlangsungnya siklus haid ini.

2. Faktor lingkungan
Yang mempengaruhi perilaku agresif remaja yaitu:

a. Kemiskinan
Remaja yang besar dalam lingkungan kemiskinan, maka perilaku agresi mereka secara alami mengalami penguatan. Hal yang sangat menyedihkan adalah dengan berlarut-larut terjadinya krisis ekonimi dan moneter menyebabkan pembengklakan kemskinan yang semakin tidak terkendali. Hal ini berarti potensi meledaknya tingkat agresi semakin besar. Ya walau harus kita akui bahwa faktor kemiskinan ini tidak selalu menjadikan seseorang berperilaku agresif, dengan bukti banyak orang di pedesaan yang walau hidup dalam keadaan kemiskinan tapi tidak membuatnnya berprilaku agresif, karena dia telah menerima keadaan dirinya apa adanya.

b. Anoniomitas
Terlalu banyak rangsangan indra dan kognitif membuat dunia menjadi sangat impersonal, artinya antara satu orang dengan orang lain tidak lagi saling mengenal. Lebih jauh lagi, setiap individu cenderung menjadi anonim (tidak mempunyai identiras diri). Jika seseorang merasa anonim ia cenderung berperilaku semaunya sendiri, karena ia merasa tidak terikkat dengan norma masyarakat da kurang bersimpati dengan orang lain.

c. Suhu udara yang panas
Bila diperhatikan dengan seksama tawuran yang terjadi di Jakarta seringkali terjadi pada siang hari di terik panas matahari, tapi bila musim hujan relatif tidak ada peristiwa tersebut. Begitu juga dengan aksi-aksi demonstrasi yang berujung pada bentrokan dengan petugas keamanan yang biasa terjadi pada cuaca yang terik dan panas tapi bila hari diguyur hujan aksi tersebut juga menjadi sepi.

Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa suhu suatu lingkungan yang tinggi memiliki dampak terhadap tingkah laku sosial berupa peningkatan agresivitas. Pada tahun 1968 US Riot Comision pernah melaporkan bahwa dalam musim panas, rangkaian kerusuhan dan agresivitas massa lebih banyak terjadi di Amerika Serikat dibandingkan dengan musim-musim lainnya (Fisher et al, dalam Sarlito, Psikologi Lingkungan,1992

3. Kesenjangan generasi
Adanya perbedaan atau jurang pemisah (gap) antara generasi anak dengan orang tuanya dapat terlihat dalam bentuk hubungan komunikasi yang semakin minimal dan seringkali tidak nyambung. Kegagalan komunikasi antara orang tua dan anak diyakini sebagai salah satu penyebab timbulnya perilaku agresi pada anak.


4. Amarah
Marah merupakan emosi yang memiliki cirri-ciri aktifitas system saraf parasimpatik yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat yang biasanya disebabkan akarena adanya kesalahan yang muingkin nyata-nyata salah atau mungkin tidak (Davidoff, Psikologi Suatu Pengantar, 1991). Pada saat amrah ada perasaan ingin menyerang, meninju, menghancurkan atau melempar sesuatu dan biasanya timbul pikiran yang kejam. Bila hal tersebut disalurkan maka terjadilah perilaku agresif.

5. Peran belajar model kekerasan
Model pahlawan-pahlawan di film-film seringkali mendapat imbalan setelah mereka melakukan tindak kekerasan. Hal bisa menjadikan penonton akan semakin mendapat penguatan bahwa hal tersebut merupakan hal yang menyenangkan dan dapat dijadikan suatu sistem nilai bagi dirinya. Dengan menyaksikan adegan kekerasan tersebut terjadi proses belajar peran model kekerasan dan hali ini menjadi sangat efektif untuk terciptanya perilaku agresif.

6. Frustasi
Frustasi terjadi bila seseorang terhalang oleh ssesuatu hal dalam mencapai suatu tujuan, kebutuhan, keinginan, pengharapan atau tindakan tertentu. Agresi merupakan salah satu cara merespon terhadap frustasi. Remaja miskin yang nakal adalah akibat dari frustasi yang behubungan dengan banyaknya waktu menganggur, keuangan yang pas-pasan dan adanya kebutuhan yang harus segera tepenuhi tetapi sulit sekali tercap[ai. Akibatnya mereka menjadi mudah marah dan berprilaku agresi.

7. Proses pendisiplinan yang keliru
Pendidikan disiplin yang otoriter dengan penerapan yang keras terutama dilakukan dengan memberikan hukuman fisik, dapat menimbulkan berbagai pengaruh yang buruk bagi remaja (Sukadji, Keluarga dan Keberhasilan Pendidikan, 1988). Pendidikan disiplin seperti akan membuat remaja menjadi seorang penakut, tidak ramah dengan orang lain, membenci orang yang memberi hukuman, kehilangan spontanitas serta kehilangan inisiatif dan pada akhirnya melampiaskan kemarahannya dalam bentuk agresi kepada orang lain.

Sejak manusia dilahirkan ke dunia ini ia akan melewati beberapa priode kehidupan hingga saat dia sampai ke liang lahad. Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak lebih hanyalah merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan memiliki ciri-ciri tersendiri, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Demikian pula dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan dalam proses kehidupan ini. Masa remaja sering menimbulkan kekuatiran bagi para orangtua. Masa remaja sering menjadi pembahasan dalam banyak seminar. Padahal bagi si remaja sendiri, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Oleh karena itu, dengan mengetahui faktor penyebab seperti yang dipaparkan di atas diharapkan dapat diambil manfaat bagi para orangtua, pendidik dan terutama para remaja sendiri dalam berperilaku dan mendidik generasi berikutnya agar lebih baik sehingga aksi-aksi kekerasan baik dalam bentuk agresi verbal maupun agresi fisik dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan.

Khalil Gibran mengatakan bahwa anak adalah ibarat anak panah. Pertanyaannya, sudahkah anak panah ini memperoleh kebebasan untuk mengarahkan kemana yang ia tuju? Ataukah demi gengsi, atau apalah yang lain anak panah itu akan dibawa dan ditancapkan pada sasaran? Remaja adalah sebuah generasi dari suatu peradaban. Karenanya mempunyai peran strategis dalam perencanaan pembangunan dan bahkan pada arah serta pelaku pembangunan itu sendiri. Namun demikian perlakuan yang salah pada remaja baik yang nakal maupun yang tidak oleh para orangtua dan pengambil kebijakan justru akan berakibat semakin buruk pada peradaban bangsa itu.

Pertanyaan terakhir adalah sudahkan kita mengambil langkah-langkah yang tepat guna mengarahkan perbuatannya kepada hal yang lebih positif?

Daftar Pustaka
David, Jonathan Psikologi Sosial, Jakarta: Erlangga, 2005.
Koeswara, E, Agresi Manusia. Bandung: PT Erasco. 1998.
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004.
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004.
http: // www. E- psikologi. Com/ epsi/ individual detail. Asp ?id= 380

WAHANAHITAM - 11:57 PM

Konsep sistem informasi


BAB I
  • Sistem : sekelompok komponen yg saling berhubungan membentuk satu kesatuan,bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.
  • Data : sekumpulan baris fakta yg mewakili peristiwa yg terjadi pd organisasi atau pd lingkungan fisik sebelum diolah ke dlm format yg bisa dimengerti dan digunakan pengguna.
    Data merupakan raw material untuk suatu informasi.
Hierarki Data
    

 

 


 


 


 


 


 


 


 

  • Informasi : Data yg sudah dibentuk ke dalam format yg memiliki arti bagi pengguna.
  • Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.
  • Sistem Informasi : satuan komponen yg saling berhubungan yg mengumpulkan (atau mendptkn kembali), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi utk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dlm suatu organisasi.
  • Tiga aktivitas dlm suatu sistem informasi menghasilkan informasi yg diperlukan oleh organisasi utk membuat keputusan yakni : mengendalikan operasi, meneliti permasalahan dan menciptakan produk baru atau jasa

 

Informasi yang berguna :

  • Tepat kepada orangnya (relevan)
  • Tepat waktu (timeliness)
  • Tepat Nilainya (accurate)
Apakah Sistem Informasi Itu?

  • Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS).
  • CBIS atau selanjutnya disebut sistem informasi (SI) saja adalah jenis sistem informasi yang menggunakan komputer

  • Hall (2001)
    Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai
  • Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
    Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik
  • Wilkinson (1992)
    Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberdaya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Bermacam-macam Sistem Informasi :

  • Sistem reservasi pesawat terbang.
  • Sistem penjualan kredit kendaraan bermotor.
  • Sistem biometrik (menganalisa sidik jari dan retina mata)
  • Sistem POS (Point of Sale)
  • Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan teknologi radio.
  • Misalnya : untuk mendapatkan suhu lingkungan pada suatu gunung berapi atau memantau gerakan pilar jembatan kereta api.
  • Sistem berbasis kartu cerdas (Smart card).
  • Sistem pada tempat-tempat umum.
  • Sistem layanan akademis berbasis web.
  • Sistem pertukaran data elektronis à pertukaran dokumen antar perusahaan secara elektronis.
  • E – Government, E – Commerce ,

 

Jenis-jenis Sistem Informasi dan perkembangannya

SIS Sistem Informasi Strategik                     (1990)                Kompetitif
OAS
Office Auto System                     (1980)                Kolaborasi, komunikasi

SIM, DSS, GSS, GIS, EIS, ES, ANN (Artificial Neural Network)                     Efektifitas
PCS
Process Control System                     (1970)                Efektifitas

TPS
Transaction Processing System                 (1964)                Efisiensi


 

PERAN STI DI DALAM ORGANISASI :

yaitu untuk meningkatkan :
  • Efisiensi.
  • Efektifitas.
  • Komunikasi.
  • Kolaborasi.
  • Kompetitif.

 

Informasi Sebagai Aset

  • Siapa yang mempunyai informasi akan menjadi pemenang
  • Informasi menjadi aset dalam perusahaan (4M dan 1I) (manusia,mesin,material, modal)

 

Beberapa Alasan Investasi TI

  • Adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif
  • Mengurangi biaya
  • Meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan
  • Contoh :: Bank yang berlomba-lomba untuk memperluas jaringan ATM untuk meningkatkan layanan kepada nasabah mengingat persaingan antarbank yang sangat ketat.

 

Pemakai Informasi

  • Internal (staf operasi, manajemen tingkat bawah hingga manajemen tingkat atas)
  • Eksternal (pelanggan, pemegang saham, pemasok atau mitra kerja, dinas pajak, dan lain-lain)

 

Teknologi informasi
  • Teknologi yang digunakan adalah :
    • Komputer.
    • Telekomunikasi.
    • Dan teknologi apapun yang dapat memberikan nilai tambah untuk organisasi.

 

Apakah Teknologi Informasi Itu?

  • Martin (2002) : TI tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi
  • Lucas (2000) : TI adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan infromasi dalam bentuk elektronis

 

APLIKASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI diterapkan di Internal atau Eksternal organisasi.

  • Di internal organisasi, STI dapat diterapkan di fungsi-fungsi organisasi dan di tingkatan-tingkatan manajemen.
  • STI yang diterapkan secara eksternal merupakan STI internal yang ditarik keluar organisasi menggunakan teknologi telekomunikasi.
  • Pihak eksternal dapat berupa organisasi lain atau pemakai individu sistem termasuk konsumen perusahaan.
  • Tujuan utama menarik sistem teknologi informasi keluar sehingga menjangkau langsung secara efektif pemasok dan pelanggan perusahaan dimaksudkan agar perusahaan dapat memenangkan persaingan.
  • STI untuk keunggulan kompetisi tersebut disebut dengan Sistem Informasi Strategik atau SIS (Strategic Information System)

 

Teknologi Informasi (Haag, 2000)

  • Teknologi Masukan
  • Teknologi Keluaran
  • Teknologi Perangkat Lunak
  • Teknologi Penyimpan
  • Teknologi Telekomunikasi
  • Teknologi Pemroses
Peranan TI

  • Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
  • Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan
    informasi terhadap suatu tugas atau proses.
  • Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.

 

Alasan Penerapan TI pada Bidang Pemasaran (O'Connor dan Galvin 1997)

  • Teknologi informasi mempengaruhi proses pengembangan strategi pemasaran karena teknologi informasi memberikan lebih banyak informasi ke manajer melalui pemakaian sistem pengambilan keputusan (Decision Support Systems atau DSS)
  • Teknologi informasi memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manajer. Sebagai contoh, sistem informasi eksekutif (Executive Information Systems atau EIS) mempengaruhi aliran informasi secara vertikal dalam perusahaan. Pihak manajemen atas memiliki akses informasi yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan sumber informasi terhadap manajemen menengah. Jaringan telekomunikasi memungkinkan informasi mengalir dengan mudah dan cepat di antara departemen dan divisi yang berbeda.

 

BAB II
Klasifikasi Sistem

  • Abstrak Vs. Fisik
  • Probabilistik Vs. Deterministik (pasti)
  • Tertutup Vs. Terbuka
  • Alamiah Vs. Buatan
Keterangan:
  • Sistem buatan manusia.
    Karena dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai sistem.
  • Sistem Pasti.
    Karena informasi yang dihasilkan sudah dirancang dan sudah ditentukan sesuai dengan pemakainya.
  • Sistem yang terbuka.
    Karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarnya, berupa sesuatu diluar sistem informasi ini atau sesuatu diluar lingkungan perusahaannya.

 

KARAKTERISTIK SISTEM

Karakteristik Sistem sbb :
  • Mempunyai komponen-komponen sistem atau subsistem-subsistem.
  • Mempunyai batas sistem (boundary).
  • Mempunyai lingkungan luar.
  • Mempunyai penghubung.
  • Mempunyai tujuan (goal).

 

KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM INFORMASI


 


 


 


 

    Data    Diolah    Informasi

 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

KOMPONEN INPUT.

  • Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.
  • Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.
  • Data untuk sistem informasi perlu ditangkap dan di catat di dokumen dasar.
  • Setelah data tercatat di dokumen dasar, kemudian memasukkan data tersebut ke dalam sistem informasi (data entry).

 

  • Beberapa aplikasi yang on-line tidak membutuhkan dokumen dasar untuk menangkap data.
    Contoh : aplikasi yang menggunakan data berupa suara, oleh pemakai sistem (operator) langsung memasukkannya ke sistem informasi.

 

    

 

KOMPONEN OUTPUT

  • Output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya.
    Contoh : laporan (hardcopy atau softcopy)
KOMPONEN BASIS DATA

  • Basis data (data base) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
  • Tiga hal yang berhubungan dengan basis data adalah :
-Data yang diorganisasikan dalam bentuk basis data.
-Simpanan Permanen (storage).
-Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya.


KOMPONEN MODEL

Model-model yang digunakan di sistem
informasi dapat berupa :
  • Model Logika, yang menunjukkan suatu proses perbandingan logika.
  • Model Matematika, yang menunjukkan suatu proses perhitungan matematika.

 

KOMPONEN TEKNOLOGI

Tanpa adanya teknologi yang mendukung,
maka sistem informasi tidak akan dapat
menghasilkan informasi yang tepat
waktunya.
Komponen teknologi dikelompokkan dalam
dua macam kategori :
  • Teknologi Sistem Komputer (perangkat             keras dan perangkat lunak).
        - Teknologi Sistem Telekomunikasi.

 

KOMPONEN KONTROL

Komponen ini digunakan untuk menjamin
bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi merupakan informasi yang akurat.
Dapat diklasifikasikan sebagai sistem pengen
dalian secara umum dan sistem pengendalian
aplikasi.

 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

    
PENGENALAN SIST. INFO. DAPAT DILAKUKAN DENGAN METODE E-I-A-I-J

1. Mengenali kehadiran sebagian Elemen sistem pengolahan data, berupa:
    - Sarana pengolahan data, contoh: dokumen pencatatan pengolahan, arsip
atau laporan, kartu stok barang, label harga, dsb.
2. Melihat Interaksi antar orang di dalam Organisasi.
- Saling diskusi, rapat, perintah atasan ke bawah, interaksi bawahan melapor ke atasan, dsb.
3. Melihat Aliran dokumen, model dokumen flow map (cara klasik).
4. Interaksi antara orang dengan media pelaksana SPD (Sistem Pengolah Data).
    - Misal: pd supermarket terlihat interaksi antara kasir dengan cash register.
5. Analisis dokumen
j
ob description.

    Biasanya terdapat pd organisasi yang sudah mapan. Dokumen ini berisi lingkup tugas suatu posisi atau jabatan serta pertanggung-jawaban.

 

Pemakai Informasi

  • Internal (staf operasi, manajemen tingkat bawah hingga manajemen tingkat atas)
  • Eksternal (pelanggan, pemegang saham, pemasok atau mitra kerja, dinas pajak, dan lain-lain)

 

Level Manajemen dan Pemakai Informasi

  • Managemen tingkat atas (rencana strategis)                Direktur, Wakil Direktur
  • Managemen tingkat Menengah (Pengendalian manajerial         Manager
  • Manajemen Tingkat Bawah (Pengendalian Operasional)        Supervisor
  • Operasional (Pemrosesan Transaksi)                     Staff

 

KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

  • Untuk dapat menyediakan informasi yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka pengembang sistem informasi harus memahami lebih dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.

 

TIPE KEGIATAN MANAJEMEN

Tingkatan manajemen dapat dibedakan menjadi
3 bagian :
  • Manajemen tingkat bawah (tingkat operasional).
  • Manajemen tingkat menengah (tingkat taktik).
  • Manajemen tingkat atas (tingkat strategik).
Kegiatan manajemen untuk masing-masing
tingkatan dapat dikategorikan sbb :
  • Perencanaan Strategik (Strategic Planning).
  • Pengendalian Manajemen (Management Control).
  • Pengendalian Operasi (Operational Control).
Ad. 1. Perencanaan strategik meliputi :
  • a. Proses evaluasi lingkungan luar organisasi.
Berupa : Kesempatan-kesempatan pasar,
teknologi, tekanan-tekanan politik, sosial,
persaingan, inflasi, dll.
b. Penetapan Tujuan.
     Berupa : visi organisasi (jangka panjang).
  • c. Penentuan Strategi.
Menentukan tindakan-tindakan yang harus
dilakukan oleh organisasi dengan maksud untuk
mencapai tujuan-tujuannya. Dengan strategi,
semua kemampuan yang berupa sumber-sumber
daya dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat
diraih.
Ad. 2. Pengendalian Manajemen.
Yaitu sistem untuk menyakinkan bahwa
organisasi telah menjalankan strategi yang
sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien.
  • Proses pengendalian manajemen terdiri dari tahapan-tahapan :
    • Pembuatan program kerja (programming).
    • Penyusunan Anggaran (budgeting).
    • Pelaksanaan (Operating) dan Pengukuran (Measurement).
    • Pelaporan dan analisis (reporting and analysis).

 

  • Kesimpulan :
Bahwa kegiatan-kegiatan dlm manajemen
tingkat atas lebih menjurus ke peren-
canaan jangka panjang dan penentuan-
penentuan strategi. Lebih bawah ting-
katannya, kegiatan manajemen lebih men-
jurus ke hal-hal yg sifatnya terperinci
dan operasional.

 

TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN

Pengambilan keputusan (decision making)
adalah tindakan manajemen didalam
pemilihan alternatif untuk mencapai
sasaran. Kegiatan dilaksanakan setelah
keputusan diambil.
Keputusan oleh manajemen dapat diklasifikasikan

ke dalam tiga tipe, sbb :

  • Keputusan terprogram atau keputusan terstruktur.
    Adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin.
    Contoh : keputusan pemesanan barang.
  • Keputusan setengah terprogram atau keputusan setengah terstruktur.
    Adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian
    berulang-ulang dan rutin, dan sebagian tidak terstruktur.
    Bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
    Contoh :     - keputusan membeli sistem komputer
             yang lebih canggih.
            - Keputusan alokasi dana promosi,dsb.
  • Keputusan tidak terstruktur. Adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.

 

TIPE INFORMASI.

Sistem informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi,
masing-masing mempunyai arti yang berbeda untuk tingkatan
manajemen yang berbeda, yaitu :
  • Informasi Pengumpulan Data.
    Merupakan informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data.
    Berguna untuk manajer bawah à mengevaluasi kinerja personil-personilnya.
  • Informasi Pengarahan Perhatian.
    Merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan dan kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan.
  • Informasi Pemecahan Masalah.
    Merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
    Dihubungkan dengan keputusan-keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yg dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

 

KARAKTERISTIK INFORMASI

  • Kepadatan informasi.
    • manajemen tingkat bawah à terperinci (detail) dan kurang padat.
    • Manajemen tingkat atas à tersaring (terfilter) lebih ringan dan padat.
    • Luas informasi.
    • Manajemen tingkat bawah à terfokus pada masalah tertentu.
Manajemen tingkat lebih tinggi à semakin luas karena berhubungan dengan masalah yang lebih luas
  • Frekuensi Informasi.
    • Manajemen tingkat bawah à rutin.
    • Manajemen tingkat lebih tinggi à tidak rutin atau ad-hoc (mendadak)
    • Skedul Informasi.
    • Manajemen tingkat bawah à jelas dan periodik.
    • Manajemen tingkat lebih tinggi à tidak terskedul.
  • Waktu Informasi.
    • Manajemen tingkat bawah à informasi historis karena dalam pengendalian operasi yang memerlukan tugas-tugas rutin yagn sudah terjadi.
    • Manajemen tingkat lebih tinggi à ke masa depan berupa informasi prediksi.
    • Akses Informasi.
    • Manajemen tingkat bawah à jelas dan berulang-ulang dalam bentuk laporan periodik, akses off-line.
    • Manajemen tingkat lebih tinggi à tidak jelas, akses on-line.
    • Sumber Informasi.
    • Manajemen tingkat bawah à dari internal perusahaan.
    • Manajemen tingkat lebih tinggi à dari eksternal perusahaan.

 

BAB 3
Ragam Sistem Informasi
Klasifikasi SI
  • Level organisasi
  • Area fungsional
  • Dukungan yang diberikan
  • Arsitektur sistem informasi
  • dll

 

Menurut Level Organisasi
  • Sistem informasi departemen
    Sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen
  • Sistem informasi perusahaan
Sistem terpadu yang dapat dipakai oleh sejumlah departemen
secara bersama-sama
  • Sistem informasi antarorganisasi
Sistem informasi yang menghubungkan dua organisasi atau lebih
Contoh: SI pada Wal-Mart dan B2B

 

Sistem Informasi Dalam Perusahaan (Kroenke, 1992)
  • Sistem informasi pribadi
  • Sistem informasi kelompok kerja (workgroup information system), dan
  • Sistem informasi perusahaan (enterprise information system)
Jenis
Jumlah Pemakai
Perspektif
Pribadi  1  Individual  
Kelompok kerja  Banyak, umumnya kurang dari 25 orang  Departemen – Pemakai berbagi perspektif yang sama
Perusahaan  Banyak, seringkali ratusan  Perusahaan – Pemakai memiliki banyak perspektif  

 

Sistem Informasi Fungsional
  • Sistem informasi akuntansi (Accounting information system)
  • Sistem informasi keuangan (Finance information system)
  • Sistem informasi manufaktur (Manufacturing/production information system)
  • Sistem informasi pemasaran (Marketing information system atau MKIS)
  • Sistem informasi SDM (Human resources information system atau HRIS)

 

Perspektif Tentang SI
  • Sistem Informasi selain SIA adalah tergolong SIM (Hall, 2001)
  • SIA adalah bagian dari SIM (Romney dkk., 1997)
  • Sistem informasi justru merupakan subsistem bagi sistem informasi fungsional yang lain (McLeod, 1998)

 

SIA Sebagai Bagian SIM

 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Sistem Informasi Akuntansi
  • Kumpulan sumber daya yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi (Bodnar dan Hopwood, 1993)
  • Subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannnya adalah menghimpun, memproses, dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan (Gelinas, dkk., 1997)

 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Sistem Informasi Keuangan
  • Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan (departemen/bagian Keuangan) yang menyangkut keuangan perusahaan. Misalnya berupa ringkasan arus kas (cash flow) dan informasi pembayaran

 

Sistem Informasi Manufaktur
  • Sistem Perencanaan Manufaktur
  1. Rencana Produksi
  2. Rencana Tenaga Kerja
  • Sistem Pengendalian manufaktur
  1. Penjadwalan Produksi
  2. Perencanaan Kebutuhan bahan baku
  3. Perencanaan kebutuhan kapasitas
  4. Engineering
  5. Produktifitas tenaga kerja
  6. Produktifitas mesin
  7. Perawatan
  8. Pengendalian bengkel kerja
  9. Pengendalian kualitas
  10. Pengendalian proses
  11. Pengendalian mesin dan robotika
    #    Pelaporan bengkel kerja
    <    Pengendalian bahan baku
    <    Penggunaan mesin
    <    Pelaporan Tenaga kerja
#    Inspeksi
    <     Rework
    <    Pengendalian kualitas
    <    Custom Spesifikasion
#    Pemrosessan perintah kerja
    <     Pemeliharaan sediaan suku cadang
    <    sejarah mesin

 
Berbagai Nama SI Manufaktur
  • ROP (reorder point), yakni suatu sistem yang mendasarkan keputusan pembelian berdasarkan titik pemesanan kembali (reorder point). Merupakan sistem ifnormasi manufaktur yang paling sederhana
  • MRP (meterial requirements planning), yakni suatu sistem yang dapat dipakai untuk merencanakan kebutuhan berbagai bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi
  • MRP II (material resource planning), yakni suatu sistem yang memadukan MRP dengan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel kerja (shop floor operation). Sistem ini tidak mengontrol mesin dalam bengkel kerja, melainkan sistem informasi ini hanya mencoba memperkecil sediaan dan memperkerjakan mesin secara efektif.
  • JIT (Just-in-time), yakni suatu pendekatan yang menjaga arus bahan baku melalui pabrik agar selalu dalam keadaan minimum dengan mengatur bahan baku tiba di bengkel kerja pada saat diperlukan atau "tepat pada waktunya" (just in time).
  • CIM (computer integrated manufacturing) merupakan suatu sistem yang menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan proses manufaktur yang luwes, cepat, dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi secara efisien.

 

Implementasi SIM
  • Menyederhanakan proses produksi, perancangan produk, organisasi pabrik sebagai dasar yang penting untuk pengotomasian dan pengintegrasian

  • Mengotomasikan proses-proses produksi dan fungsi-fungsi bisnis yang mendukungnya dengan komputer, mesin, dan robot.

  • Mengintegrasikan seluruh proses produksi dan pendukungnya dengan memakai komputer, jaringan komunikasi, dan teknologi informasi yang lain

 

Sistem-sistem Produksi
Sistem
Keterangan
CAD (computer-aided design) Sistem yang menggunakan komputer untuk merancang suatu produk (mobil, kapal, pesawat terbang, dan sebagainya)
CAE (computer-aided engineering) Sistem yang dirancang untuk menganalis karakteristik dari suatu desain dan dipakai untuk mensimulasikan kinerja produk di bawah kondisi yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mengurangi kebutuhan membuat prototipe (Martin, 2002). Dalam beberapa literatur (misalnya McLeod, 1998), CAE identik dengan CAD
CAM (computer-aided manufacturing) Sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengontrol suatu proses produksi. Misalnya, mesin bor atau mesin bubut yang telah terprogram untuk melaksanakan pelubangan atau pembubutan
CAPP (computer-aided -process planning) Sistem yang digunakan untuk merencanakan urutan proses untuk memproduksi atau merakit suatu komponen

 


 

Sistem Informasi Pemasaran

 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Sistem Informasi SDM
  • Sistem informasi sumber daya manusia biasa disebut HRIS
  • Istilah lain yang sering dipakai yaitu HRMIS
    (Human Resource Management Information System) dan HRMS (Human Resource Management System)
  • Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya berisi informasi gaji, ringkasan pajak, dan tunjangan-tunjangan, hingga kinerja pegawai

 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

   
 


 

Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan Kepada Pemakai
  • Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System atau TPS)
  • Sistem Informasi Manajemen (Management Infromation System atau MIS)
  • Sistem Otomasi Perkantoran (Office Automation System / OAS)
  • Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System atau DSS)
  • Sistem Informasi Eksekutif (Executive Infromation System atau EIS)
  • Sistem Pendukung Kelompok (Group Support System atau GSS)
  • Sistem Pendukung Cerdas (Intelligent Support System atau ISS).
Mengingat EIS, DSS, dan MIS digunakan untuk mendukung manajemen, maka ketiga sistem ini sering disebut sebagai sistem pendukung manajemen (management support system atau MSS

 

SI Menurut Dukungan
Sistem
Fungsi
Pemakai
TPS Menghimpun dan menyimpan informasi transaksi Orang yang memproses transaksi
MIS Mengonversi data yang berasal dari TPS menjadi informasi yang berguna untuk mengelola organisasi dan memantau kinerja Semua level manajemen
DSS Membantu pengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa informasi Analis, manajer, dan profesional
EIS Menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat interaktif, tanpa mengharuskan eksekutif menjadi ahli analisis Manajemen tingkat menengah dan atas
ES Menyediakan pengetahuan pakar pada bidang tertentu untuk membantu pemecahan masalah Orang yang hendak memecahkan masalah yang memerlukan kepakaran
OAS Menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen maupun pesan-pesan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif Staf maupun manajer

 

  • Sistem informasi yang mengandung karakteristik beberapa kategori disebut sebagai sistem hibrid (Alter, 1992)
  • Sistem informasi yang dirancang untuk menghasilkan informasi dan mendukung pengambilan keputusan untuk berbagai level manajemen dan fungsi-fungsi bisnis, dan sekaligus melakukan pemrosesan transaksi disebut sebagai sistem informasi fungsional-silang (cross-functional information system) atau sistem informasi yang terintegrasi (integrated information system) (O'Brien, 1991)

 

Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT)
  • Sistem informasi yang pertama kali diimplementasikan
  • Fokus utama pada data transaksi
  • Sesuai dengan namanya, sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun, menyimpan, dan memproses data transaksi serta kadangkala mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transaksi.
  • Contoh yang mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvalidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Karakteristik SPT
  • Jumlah data yang diproses sangat besar
  • Sumber data umumnya internal dan keluaran terutama dimaksudkan untuk pihak internal (meskipun bisa juga diperuntukkan bagi mitra kerja)
  • Pemrosesan informasi dilakukan secara teratur: harian, mingguan, dan sebagainya
  • Kapasitas penyimpan (basis data) besar
  • Kecepatan pemrosesan yang diperlukan tinggi karena volume yang besar
  • Umumnya memantau dan mengumpulkan data masa lalu
  • Masukan dan keluaran terstruktur. Mengingat data yang diproses cukup stabil, data diformat dalam suatu standar
  • Level kerincian yang tinggi mudah terlihat terutama pada masukan tetapi seringkali juga pada keluaran
  • Komputasi tidak rumit (menggunakan matematika sederhana atau operasi statistik)
  • Memerlukan kehandalan yang tinggi
  • Pemrosesan terhadap permintaan merupakan suatu keharusan. Pemakai dapat melakukan permintaan terhadap basis data

 

Cara Pemrosesan pada SPT
  • Pemrosesan batch
    Transaksi ditumpuk dulu dan kemudian diproses belakangan pada waktu tertentu misalnya pada waktu sore hari atau malam hari. Kelemahan pemrosesan batch adalah membuat basis data tidak pernah dalam keadaan terkini, karena seringkali terdapat data transaksi yang terlambat untuk dimasukkan ke dalam basis data.
  • Pemrosesan online
    Tidak ada penundaan pemrosesan. Setiap transaksi terjadi segera dibukukan. Dengan demikian, data selalu dalam keadaan mutakhir.
Perbedaan Pemrosesan Batch dan Online
Karakteristik
Pemrosesan Batch
Pemrosesan Online
Pemrosesan transaksi Data transaksi direkam, dikumpulkan, dan diurutkan, dan diproses secara periodis Transaksi diproses seketika
Pemutakhiran berkas Ketika tumpukan diproses Saat transaksi diproses
Waktu tanggapan Beberapa jam atau hari setelah tumpukan dikirim untuk diproses Beberapa detik setelah setiap transaksi diproses

 

Pemrosesan Hibrid
  • Merupakan perpaduan antara pemrosesan batch dan online
  • Model seperti ini dijumpai pada beberapa sistem POS (Point-of-sale). Data dimasukkan seketika ke dalam komputer ketika transaksi terjadi, tetapi pemrosesan lebih lanjut (misalnya pemutakhiran ke sediaan) dilakukan pada waktu malam hari.
  • Model seperti ini juga sering dilakukan pada bank yang offline (belum tersedia layanan komunikasi ke pusat atau komunikasi sedang terputus).

 

Sistem Informasi Manajemen (SIM atau MIS)
  • Sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
  • SIM menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, dan menyediakan informasi untuk operasi organisasi.
  • Umumnya SIM mengambil data dari sistem pemrosesan transaksi

 

Macam Laporan SIM
  • Laporan periodis adalah laporan yang dihasilkan dalam selang waktu tertentu seperti harian, mingguan, bulanan, kwartalan, dan sebagainya.
  • Laporan ikhtisar adalah laporan yang memberikan ringkasan terhadap sejumlah data/informasi.
  • Laporan perkecualian adalah laporan yang hanya muncul kalau terjadi keadaan yang tidak normal. Sebagai contoh, manajer pembelian mungkin memerlukan laporan pengiriman barang dari pemasok yang sudah terlambat satu minggu. Laporan ini hanya muncul kalau keadaan yang diminta terpenuhi.
  • Laporan perbandingan adalah laporan yang menunjukkan dua atau lebih himpunan informasi yang serupa dengan maksud untuk dibandingkan

 

Laporan SIM
  • Terkadang SIM juga menyediakan laporan yang yang tergolong sebagai demand (Ad Hoc) report, yaitu jenis laporan yang dapat diminta sewaktu-waktu dan pemakai dapat mengatur sendiri tataletak informasi yang diperlukan
Sistem Otomasi Perkantoran
  • Sistem yang memberikan fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi sehari-hari di dalam perkantoran dan organisasi bisnis
  • Sistem ini menyediakan aneka ragam perangkat untuk pemrosesan informasi, seperti pengolah lembar kerja (spreadsheet), pengolah kata (word processor), pengolah grafik, aplikasi presentasi, pengaksesan basis data personal, surat elektronis (e-mail) dan surat bersuara (v-mail atau voice mail), dan bahkan telekonferensi.
  • Pengguna sistem ini pada prinsipnya adalah semua personil dalam organisasi, baik staf maupun yang masuk kategori level manajemen

 

Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
  • Sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002)

 

Macam Keputusan
  • Keputusan terstruktur (structured decision),
  • Keputusan semiterstruktur (semistructured decision)
  • Keputusan tak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan Terstruktur
  • Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin
  • Prosedur untuk pengambilan keputusan sangat jelas
  • Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah
  • Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang merupakan contoh keputusan yang terstruktur
Keputusan Semiterstruktur
  • Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan
  • Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi, pengendalian sediaan merupakan beberapa contoh keputusan ini
Keputusan Tak Terstruktur
  • Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi
  • Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas
  • Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain, dan perekrutan eksekutif merupakan contoh keputusan yang tak terstruktur
Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
  • DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas
  • DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia
Karakteristik DSS
  • Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang cepat
  • Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan keluaran
  • Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional
  • Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tak dapat ditentukan di depan
  • Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih
Teknik Pemodelan DSS
Teknik
Pendekatan
Simulasi Menciptakan model matematis terhadap suatu keadaan menggunakan teknik-teknik simulasi untuk meniru keadaan yang nyata
Optimisasi Menciptakan model matematis terhadap suatu keadaan dengan menggunakan teknik riset operasi untuk memperoleh solusi yang terbaik
OLAP (Online analytical processing) dan data mining
Menggunakan teknik statistik untuk menganalisis hasil-hasil bisnis dan mencari hubungan-hubungan yang tersembunyi
Sistem pakar Meniru seorang ahli di bidang tertentu dalam melakukan pengambilan keputusan

 

Sistem Informasi Eksekutif (EIS)
  • Sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi manajer dan eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah atau mengenali peluang
  • Pemakai yang awam dengan komputerpun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi dengan antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya (user-friendly).
Mengapa EIS berbeda dengan MIS dan DSS?
  • MIS menyediakan laporan-laporan standar yang dibuat berdasarkan periode yang tertentu (harian, mingguan, dan sebagainya). Hasilnya dipakai untuk memantau indikator-indikator yang sama dari waktu ke waktu dan tak dapat digunakan untuk menganalisis masalah atau situasi baru.
  • DSS awalnya dirancang untuk menganalisa masalah dan situasi baru, tetapi dalam prakteknya perangkat-perangkat yang disediakan terlalu menuntut kepakaran. Hanya analis yang bisa memanfaatkannya. Sementara itu, hanya sedikit manajer yang mempunyai kemampuan analis. Oleh karena itu, DSS jarang dipakai secara langsung oleh eksekutif pada tingkat menengah dan atas.
  • Berbeda dengan tipe sistem informasi yang lain, EIS secara pokok tidak dirancang untuk menyelesaikan masalah tertentu
  • EIS dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan manakala mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat
  • EIS juga memiliki perangkat DSS yang digunakan untuk membantu eksekutif memahami permasalahan atau peluang yang ada sehingga mereka dapat mengembangkan strategi
Karakteristik EIS
  • Dapat digunakan untuk meringkas, menapis, dan memperoleh detil data
  • Menyediakan analisis kecenderungan (trend analysis), pelaporan perkecualian, dan kemampuan drill-down
  • Dapat digunakan untuk mengakses dan memadukan data internal dan eksternal
  • Mudah digunakan dan terkadang tidak perlu atau hanya perlu sedikit pelatihan untuk menggunakannya
  • Dapat digunakan secara langsung oleh eksekutif tanpa perantara
  • Menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel
  • Terkadang dilengkapi fasilitas komunikasi elektronis (e-mail dan konferensi dengan komputer), kemampuan analisis data (spreadsheet, bahasa query, dan DSS), dan perangkat produktivitas pribadi (seperti kalendar elektronis)
Sistem Pendukung Kelompok (GSS)
  • Sistem informasi yang digunakan untuk mendukung sejumlah orang yang bekerja dalam suatu kelompok
  • Sistem ini pada awalnya dibuat untuk mendukung sejumlah orang yang berada pada lokasi yang berbeda yang hendak melakukan sumbang-saran, pemberian komentar, pemilihan suara, dan evaluasi terhadap alternatif-alternatif melalui sarana komunikasi
  • Istilah yang umum sebelum GSS digunakan yaitu GDSS (Group Decision Support System)
  • GSS terkadang disebut sistem pertemuan elektronis (Martin, 2002), sistem kolaborasi perusahaan (O'Brien, 2001), dan sistem pendukung grup kerja (Haag, 1999).

 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

WAHANAHITAM - 8:28 AM